Rabu, 06 April 2016

SATWA HARAPAN



BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia mupakan sala satu Negara yang mempunyai keanekaragaman hayati  yang tinggi. Di Indonesia dengan daerahnya yang cukup luas, banyak terdapat berbagai macam jenis serangga. Sala satu jenis serangga yang memiliki keindahan eksotis yang cukup tinggi dan banyak ditemukan bahkan disebagian daerah suda ada penangkarannya adalah kupu-kupu. Diberbagai daerah di Indonesia dapat ditemukan berbagai macam kupu-kupu.
Kupu-kupu merupakan komponen biotik  yang  mudah  dikenali  dalam  ekosistem,  karena  mereka  terlihat  menarik  baik  dari  bentuk  dan  macam  warna.  Peran  ekologi  kupu-kupu  dalam  ekosistem tidak hanya sebagai herbivora semata,  tetapi  juga  sebagai  komponen  yang  penting  dalam penyerbukan. Kupu-kupu  merupakan  bagian  dari  keanekaragaman  hayati  yang  harus  dijaga kelestariannya  dari  kepunahan  maupun  penurunan  keanekaragaman  jenisnya.
Penyebaran jenis kupu-kupu dibatasi oleh factor-faktor geologi dan ekologi yang cocok, sehingga terjadi  perbedaan  keragaman  jenis  kupu-kupu.  Perbedaan  ini  disebabkan  adanya  perbedaa iklim,  musim,  ketinggian  tempat,  serta  jenis  makanannya. Setiap kupu-kupu akan hidup sesuai dengan ketersediaan makanannya dan tempanya untuk bernatamorfosis. Kupu-kupu biasanya bermetamorfosis pada tempat yang sesuai atau mirip dengan warna tubuhnya.
   Di Sulawesi Tenggara merupakan sala satu daerah yang baik untuk dijadikan sebagai tempat penangkaran  kupu-kupu. Sala satunya adalah di hutan kota UHO (Universitas Halu Oleo). Kami memilih daerah ini karena hutan kota UHO ini belum pernah dijadikan sebagai tempat penangkaran  kupu-kupu meskipun memiliki kesuburan tanah yang baik untuk pembentukan habitat baru bagi kupu-kupu. Sehingga kami membuat makalah ini untuk membahas tentang cara penangkaran    kupu-kupu di hutan kota UHO dan cara pembentukan habitat baru bagi sala satu jenis (spesies) kupu-kupu.

1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah  bagaimana cara penangkaran    kupu-kupu jeruk (Papilio demoleus)  di hutan kota UHO serta bagaimana cara pembentukan atau pembuatan habitatnya.
1.3.  Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut  :
1.      Untuk memberikan pengetahuan kepada penulis dan pembaca tentang cara penangkaran kupu-kupu jeruk (Papilio demoleus) di hutan kota UHO.
2.      Untuk memberikan pengetahuan kepada penulis dan pembaca tentang cara pembentukan habitat baru bagi kupu-kupu jeruk (Papilio demoleus).
Manfaat yang diharapkan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai  berrikut :
1.      Dapat memberikan pengetahuan kepada penulis dan pembaca tentang cara penangkaran kupu-kupu jeruk (Papilio demoleus)   di hutan kota UHO.
2.      Dapat memberikan pengetahuan kepada penulis dan pembaca tentang cara pembentukan habitat baru bagi kupu-kupu jeruk (Papilio demoleus).














BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Jenis Kupu Kupu Dan Habitatnya
Jenis kupu kupu  yang akan dijadikan penangkaran    di hutan kota UHO adalah Papilio  demoleus.  Jenis kupu kupu ini diketahui banyak terdapat disekitaran pohon jeruk (Citrus sp). Dimana kupu kupu ini memanfaatkan daun muda jeruk sebagia pakan dari ulatnya sebelum membentuk kepompong.




                                             Gambar Papilio  demoleus
Klasifikasi dari kupu kupu jeruk
Kingdom            : Animalia
Phylum               : Arthropoda
Class                   : Insecta (Hexapoda)
Order                  : Lepidoptera
Family                : Papilionidae
Genus                 : Papilio
Species               : P. demoleus
Common Name  : Lime Butterfly (Rashidy, 2016).
Kupu-kupu jeruk (Papilio demoleus) adalah sejenis rama-rama dari suku Papilionidae. Dinamai demikian karena ulat kupu-kupu ini biasanya hidup dan menjadi hama di pohon jeruk. Aneka namanya dalam bahasa Inggris, di antaranya, Common Lime Butterfly, Lemon Butterfly, Lime Swallowtail, Small Citrus Butterfly, Chequered Swallowtail, Dingy Swallowtail, dan Citrus Swallowtail.
Kupu-kupu ini berukuran sedang, dengan rentang sayap 80–100 mm. Sisi atas sayapnya dengan warna dasar hitam dan dengan banyak bintik-bintik putih kekuningan, sebagian di antaranya membentuk semacam pita tak beraturan melintang di sekitar punggung. Di pinggir dalam sebelah depan sayap belakang terdapat bintik tornal merah bertepikan warna biru.
            Kupu-kupu jeruk termasuk salah satu jenis kupu-kupu yang sangat umum dan agresif; barangkali merupakan spesies kupu-kupu yang paling tersebar luas di dunia. Kupu-kupu ini menyebar luas dari Semenanjung Arabia di barat, ke timur melintasi  Afganistan, India, Nepal, hingga ke Asia Tenggara, Cina selatan, Jepang, Kepulauan Nusantara, Australia, Hawaii, serta kepulauan Pasifik lainnya. Di Indonesia tercatat dari Sumatra, Sula, Talaud, Flores, Alor, Sumba, dan Papua. Sebelumnya tidak dijumpai di Pulau Kalimantan, akan tetapi sekarang umum terlihat di Sabah, Sarawak, Brunei, dan di beberapa tempat di Kalimantan Indonesia.
Habitat kupu-kupu  Papilio demoleus   biasa ditemukan  di savana, tanah yang belum ditanami dan kebun. Kupu-kupu Papilio demoleus   mempunyai  kebiasaan  yang  unik,  yaitu  kupu-kupu  ini  mempunyai  metode  penerbangan.  Pada  pagi  hari  yang  dingin,  penerbangan  kupu-kupu  ini  lambat  karena  pada saat itu kupu-kupu  Papilio demoleus   tidak mempunyai  perlindungan  berupa  kamuflase  diantara  dedaunan  dan  lumpur atau daun kering. Pada siang hari, kupu -kupu  Papilio demoleus   terbang dengan cepat seperti lalat dan kupu –kupu Papilio demoleus   ini  biasa ditemukan ditempat-tempat yang  lembab  dan  terus  bergerak  diarea  tersebut.  Pada  waktu  istirahat  kupu-kupu  Papilio  demoleus  ini  akan  menutup sayapnya.
2.2. Daur Hidup Kupu Kupu Jeruk (Papilio demoleus)
Kupu-kupu jeruk dapat beradaptasi dengan berbagai habitat yang berlainan. Ia dapat ditemukan di sabana, lahan bera, kebun, hutan, serta khususnya menyukai aliran air dan sungai. Kupu-kupu ini gemar mengunjungi bunga-bunga yang bermekaran, lebih pada semak-semak kecil daripada pohon yang tinggi. Terbangnya cepat dengan banyak kepakan sayap, terutama jika matahari mulai meninggi. Pada pagi hari kadang-kadang ia terlihat berjemur dengan sayap terbentang. Ada kalanya pula kupu-kupu ini dalam jumlah banyak mengunjungi kubangan lumpur.
Daur hidup kupu-kupu jeruk dimulai dengan telurnya, yang dilekatkan di atas sehelai daun. Telur setinggi 1,5 mm itu berwarna kekuningan ketika baru diletakkan, menjadi kemerahan di ujung atasnya ketika hendak menetas. Telur ini  kemudian menetas menjadi ulat, yang berganti kulit dalam setiap tahapannya (instar) hingga lima kali. Terakhir, anak kupu-kupu ini menjalani hidup sebagai kepompong kurang lebih 1-3 minggu sebelum pada akhirnya keluar dan terbang sebagai kupu-kupu dewasa
. Data yang dikumpulkan pada penangkaran kupu-kupu di Riyadh, menghasilkan informasi Papilio demoleus  sebagai berikut :
a.       Banyaknya generasi pertahun: 8
b.      Lamanya tahap telur: 3,1 - 6,1 hari
c.       Lamanya tahap ulat: 12,9 - 22,7 hari
d.      Lamanya tahap kepompong: 8,0 - 22,4 hari
e.       Lamanya tahap dewasa: 4 - 6 hari, dengan rata-rata umur 5,1 hari.
Banyaknya generasi yang dilahirkan pertahun bergantung pada temperatur; di sekitar khatulistiwa kupu-kupu ini dapat berbiak hingga sembilan generasi, sementara di iklim sedang di Cina tercatat hanya lima generasi. Rata-rata setiap generasi Papilio demoleus  di alam berkisar antara 26 hingga 59 hari (Wikipedia, 2014).
2.3. Penangkaran Kupu Kupu Papilio demoleus  di Hutan Kota UHO
Jenis kupu-kupu Papilio demoleus  sudah banyak  ditenukan diberbagai daerah lain di Indonesia. Namun belum ada yang menyatakan bahwa kupu kupu ini sudah ditemukan di Sulawesi Tenggara. Sala satu cara untuk memastikan keberadaan kupu-kupu jenis Papilio demoleus  ini di Sulawesi Tenggara adalah dengan mengadakan penangkaran di hutan kota UHO.
Penangkaran merupakan sala satu cara untuk melestarikan atau memastikan keberadaan suatu spesies tertentu disuatu wilayah  tertentu. Penangkaran biasanya dilakukan pada hewan-hewan yang susah dijinakan dan memiliki salah satu nilai, baik itu nilai ekonomis maupun nilai estetika (keindahan). Penangkaran biasanya dilakukan dengan menirukan suatu habitat hewan dengan habitat aslinya dia alam.
Di Kalimantan sudah banyak ditemukan kupu kupu jenis Papilio demoleus ,  maka tidak menutup  kemungkinan jenis kupu kupu jenis Papilio demoleus  dapat berkembang di Sulawesi Tenggara khususnya di hutan kota UHO. Kondisi wilayah di daerah Kalimantan tidak jauh berbeda dengan kondisi wilayah didaerah sulawesi sehingga tidak menutup kemungkinan jenis kupu kupu Papilio demoleus  dapat berkembang di hutan kota UHO jika menirukan habitat aslinya.
Penangkaran kupu kupu Papilio demoleus  di hutan kota UHO dapat dilakukan dengan cara membuat habitat baru sebagai tempat perkembangbiakan kupu kupu jenis Papilio demoleus . Yaitu dengan cara penanaman pohon jeruk disekitaran hutan kota UHO, karena kupu kupu jenis Papilio demoleus  dapat hidup dan berkembang biak pada pohon jeruk (Citrus sp.).






Gambar kepompong Papilio demoleus  pada daun muda jeruk
Daun  dari jeruk dapat dimanfaatkan sebagi pakan larva dari kupu kupu. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Tambaru (2015) bahwa Jeruk  berhabitus  pohon, daun  dimanfaatkan  sebagai  pakan  larva  kupu-kupu    dari  jenis  Papilio  gigon,  Papilio  polytes,  papilio  memnon  Linn,  Papilio  ascalapus,  Graphium  agamemnon,  Papilio  demoleus,  Horaga  syrinx  maenala.  Hasil penelitian ditemukan,  bahwa  bagian  yang dikonsumsi oleh larva kupu-kupu adalah daun muda.





Gambar ulat kupu kupu jeruk









BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
            Adapun kesimpulan dari pembahasan diatas adalah sebagai berikut :
1.      Penangkaran kupu kupu jenis Papilio  demoleus di hutan kota UHO dapat dilakukan dengan cara pembentukan habitat yang menirukan habitat dari Papilio  demoleus.
2.      Pembentukan habitat kupu kupu jenis Papilio  demoleus di hutan kota UHO dapat dilakukan dengan cara penanaman pohon jeruk (Citrus sp.) disekitar hutan kota UHO.
3.2. Saran
            Saran kami sebagai pembuat makalah ini adalah sebaiknya untuk memastikan bahkan mengadakan kupu kupu jenis Papilio  demoleus di hutan kota UHO maka harus dilakukan pembentukan habitat bagi kupu kupu jenis ini.












DAFTAR PUSTKA
Anonym. 2009. The Lime Butterfly Papilio demoleus.  http://taxo4254.wikispaces.com/Papilio+demoleus+malayanus. diakses pada  tanggal 07 maret 2016.
Rashidy, Erwin A. 2016. Lime Butterfly (Papilio demoleus ). http:// insectcircle.blogspot.co.id/2016/01/arthropoda-insecta-hexapoda-papilio-p.html. diakses pada  tanggal 07 maret 2016.
Tambaru, Elis. 2015. Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Pakan Larva Kupu-Kupu Di Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Maros. Universitas Hasanuddin Makassar. Jurnal Alam dan Lingkungan , Vol.6 (11) Maret 2015. 

2 komentar: